Ads Top

Stop Pandangan Negatif Internet Marketing

Beberapa orang menganggap bahwa internet marketing sebagai sisi negatif sales yang bersembunyi di jaringan internet. Eh,... kalian pernah berhubungan dengan internet marketing, atau setidaknya sales-sales toko online yang sekarang jumlahnya semakin meningkat? Sebuah ikatan bisnis antara pembeli dan penjual, tapi sayang banyak diantara pembeli merasa kecewa dan meninggalkan berkas buruk bagi internet marketing lainnya.

Siap Menghadapi Kerugian Bisnis Internet Marketing


Berawal dari seorang awam yang membeli dagangan melalui toko online, beberapa kali sempat berkomunikasi dengan internet marketing toko tersebut. Hingga beberapa minggu barang pesanan belum kunjung tiba dan memang paket itu tak pernah sampai kerumahnya. 

"Kalian ndak usah beli di internet, toko online dan marketing-nya menjual dagangan Setan. Ndak kelihatan apalagi nyampe dirumah."
Aku cuma nyahut "Loh,.. apa kamu ngga pernah nanya identitas penjual dan jaminannya, Jo?" 
Joe: "Alamatnya sudah, cuma aku ngga pernah nanya soal jaminan"


Lama berbincang dengan Bejo yang kelihatannya memang tak mengerti seluk beluk perdagangan di internet. Aku berupaya menjelaskan padanya bahwa tak semua toko online dan online marketing jujur memberi identitas. Dan aku mulai menceritakan alur sedikit demi sedikit agar dia lebiih mengerti.

internet marketing, jual beli online

Jo, tahun 2004 aku pernah berdagang barang MLM yang kebetulan mutunya tergolong bagus, dan kebetulan waktu itu aku memiliki tempat yang digunakan sebagai gerai produk ini. Beberapa bulan kemudian aku membuat website sederhana menggunakan frontpage, ini upaya promosi, pasang iklan, dan menjaring pelanggan yang lumayan banyak.

Waktu itu aku dirugikan seorang pelanggan yang tak membayar, jumlahnya lumayan besar. Dan hasil penjualan dari toko online bisa dikatakan Nihil. Selang setahun kemudian aku membuat website lain yang juga menawarkan produk unggulan dan ternyata nasibnya juga sama, dirugikan pelanggan yang tak membayar dalam jumlah besar.

“Terus, sampean kapok kan buka toko online? Apa pembelinya juga Setan?”

Jujur Jo, aku tak rugi sedikitpun! Penjualan di dunia offline meningkat tajam seiring adanya website-website yang kubangun. Pada zaman itu (2004-2005) sebuah usaha yang memiliki website dianggap salah satu usaha yang profesional, mempunyai banyak informasi yang terkadang cukup membantu pelanggan. Transaksi yang terjadi justru melalui gerai, pelanggan merasa lebih nyaman bertemu muka ketika bertransaksi. Jadi, aku sebenarnya diuntungkan, bukan dirugikan.

“Sekarang ko' ngga diterusin, bosen di tipu tho???”

Bukan begitu Jo, satu-satunya alasanku menghentikan kegiatan hanya karena upline yang berengsek. Lagi pula waktu itu ada tawaran bekerja diluar kota, bahkan untuk menelpon-pun harus memanjat pohon. Aku sempat merasakan 3 tahun tanpa internet.

“Oh, begitu. Pantesan sampean ngga pernah sukses, wong doyannya lompat sana, lompat sini. Wajar kalau sampai sekarang masih miskin.” PLAKKK......

Menilai Bisnis Internet Marketing Di Satu Sisi


Sejauh mana kalian menilai bisnis internet? Mereka yang terlibat sebagai internet marketing tak beda dengan sales di Mal ataupun swalayan kecil, yang mendirikan tenda dan menyebarkan selebaran 'menggairahkan'. Bagaimana isi dagangannya, bermutu atau tidak bisa diketahui melalui teman yang membeli atau kalian yang menjadi korban pertama.

Lantas, dengan resiko seperti itu apa kalian menobatkan internet marketing sebagai sisi negatif, atau sebut saja 'penipu' dunia maya?
Kalau sebagian dari kalian mengatakan 'YA' maka saya juga akan mengatakan bahwa 'semua bisnis di dunia nyata tak ada yang jujur'. Ini bisnis yang didalamnya tetap bertujuan mencari keuntungan, bukan kerugian.
Apakah kalian mengira promo-promo itu jujur? Lihat catatan kecilnya yang mungkin kalian anggap murah ternyata salah berhitung, toh lebih bagus membeli produk yang mahal dengan kualitas memuaskan.

Sekalipun berbelanja di pasar tradisi belum tentu kalian tak tertipu, bannyak juga pedagang yang tak jujur menawarkan dagangannya. Bagaimana dengan supermarket yang namanya sudah tak asing? Belum tentu kalian mendapatkan kejujuran, barang yang diobral harus diteliti lebih dahulu. Misalnya produk makanan, lihat dulu tanggal ED yang tertera masih panjang atau tidak.
Ini bisnis,.... selama berabad-abad sudah diterapkan strategi pemasaran, bagaimana menawarkan barang kepada konsumen. Intinya, pembelian membutuhkan ketelitian, bukan menghujat setelah membeli.

Ketika Bejo Bertanya Tentang Keberadaan Seorang Internet Marketing


Dulu saya memang menyadari dan mengapa lebih dulu membuka gerai kemudian disusul pembuatan website. Efeknya memang seperti itu, akan banyak pelanggan yang merasa enggan memesan online dan kemudian tak merasa sungkan langsung berkunjung.

Jadi, salahkah Bejo ketika bertanya tentang keberadaan seorang internet marketing? Minimal kalian bisa memberikan alamat rumah sebagai identitas sah. Begitupun pelanggan merasa takut tertipu maka mereka bisa langsung menuju ke tempat Anda. Yah,... walaupun pelanggan berada si Merauke dan gerainya ada di Sabang, silahkan pesan tiket kalau masih tak percaya. :lol:

Internet marketing di negeri bule juga begitu, mereka mempunyai gerai dan kantor sendiri bahkan ikut membayar pajak.
Jadi, toko online sebenarnya hanya sebuah brosur yang bisa diisi dengan pesanan, bentuk nyatanya adalah gerai yang bisa dikunjungi pelanggan. Di negeri ini,.... sayangnya pengertian itu menjadi 'salah kaprah' yang menyudutkan internet marketing.
Oh,... maaf kalau tersinggung, bagi Anda yang merasa menggunakan topeng dalam internet marketing. Memang tak salah dan sah-sah saja, apalagi kalau bisnis online marketing sudah berjalan cukup lama dan terpercaya. Semoga saja Anda bisa menjaga kepercayaan pelanggan, karena sekali melakukan kesalahan,... internet marketing bertopeng lain bakalan kena getahnya.

51 komentar:

  1. toko online saya ada alamat lengkapnya kok
    jadi klo ada yg merasa tertipu,
    boleh samperin sini hihihii

    BalasHapus
  2. Ehem,.... saya baru tau si Mbak yang satu ini punya toko

    BalasHapus
  3. tuh alamatnya klo mo lihat2 ... xixixi

    *nyesel kan nanyain hahaha*

    BalasHapus
  4. waduh,.... belum apa2 sudah ditagih,...... *liat isi dompet*

    BalasHapus
  5. saya ga nagih apapun lho ...
    tapi di sana penjaga tokonya kelihatan jelas kan
    *foto suami hahahah*

    BalasHapus
  6. Oh,....nganu,..... kumisnya keren :P

    BalasHapus
  7. huahahaha kumis kesayangan itu hihhihihi
    klo dicukur abis bisa2 ga dibukain pintulah pokoknya :D

    BalasHapus
  8. hehe, yah sering dapet beginian pak, sebagai internet marketer juga saya berapa kali ditagih jasa saya tak membuahkan hasil pada perkembangan bisnis online/offline mereka. Alhasil jalan keluarnya win-win solution, seperti bapak katakan diatas, harus ada kesepatakan bersama, seperti apa jual beli apapun di internet, pembeli harus sadar hak dan kewajibannya dan penjual pun begitu. hehehe. :D

    BalasHapus
  9. aku belum punya toko online iq...
    masih bertapa mo jualan apa...

    BalasHapus
  10. dalam pandangan awam saya, marketing online tak jauh beda dengan marketing offline. butuh kejujuran, kerja keras, dan konon tentu saja trust, toh, mereka yang bersembunyi di balik topeng marketing dengan maksud yang ndak bener, akhirnya ketahuan juga.

    BalasHapus
  11. Saya sendiri masih mantep-tep-tep belanja ditoko riil.
    Nggak ada was2, nggak kayak beli kucing dalam karung.
    Ini pendapat saya dan kayaknya akan bertahan sampai sepuluh tahun kedepan.
    Kecuali....
    Lha ini kecualinya
    Kecuali, barang itu tak bisa kita peroleh selain via online, barulah...

    BalasHapus
  12. Sip, terima kasih deksripsinya, pada dasarnya sama aja OL & langsung. Sama2 jual beli produk :)

    BalasHapus
  13. Internet marketing akan selalu positif kalau dimanfaatkan dengan orang yang positif juga

    BalasHapus
  14. Mau online apa offline menurut saya sama saja mas.... mau berbisnis apa saja kalo tanpa kejujuran... ibarat bangkai yang disembunyikan lama2 akan ketahuan juga.... dan buat para penipu bisnis internet nantinya juga akan terkena dampaknya sendiri....

    BalasHapus
  15. kenyataannya memang ada penjual yang memperdagangkan setan di internet. saya beberapa kali berbelanja online, puas pernah, kecewa pernah.

    untungnya, masih untung, hehe, saya dikecewakan belanja di internet bukan untuk barang yang mahal, hanya sekitar ratusan ribu.

    saya pernah belanja di internet dengan nilai transaksi lumayan, misalnya beli mac book pro :)

    BalasHapus
  16. ulasannya menarik :)

    Yup, memang efek promosi online lebih maksimal jika ada transaksi offlinenya karena memang online sebagai media aja. karena menurut kebanyakan awam termasuk saya, lebih aman.

    BalasHapus
  17. online dan ofline ada positif dan negatifnya :)

    BalasHapus
  18. alhamdulillah sampe skrg klo beli barang online pasti sesuai keinginan dan barangnya pasti nyampe.. :D

    karena itu aku gak ada masalah dengan internet marketing :D

    BalasHapus
  19. Memang harus diakui masih banyak pandangan miring dari masyarakat mengenai bisnis di internet... Mungkin orang-orang seperti kita inilah bro yang bisa membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat apa dan bagaimana itu ecommerce. Mau tidak mau, sadar tidak sadar suatu saat nanti kita akan beranjak ke arah ecommerce seiring bertambahnuya waktu dan semakin canggihnya teknologi yang digunakan

    BalasHapus
  20. Sip mas Anto. Untuk masyarakat negeri ini, belanja di toko online memang masih pilihan yang entah nomor berapa. Bandingkan dengan Korea dan Jepang yang prosentase jual-beli secara online-nya nggilani.

    Mungkin infrastruktur internet perlu dibenahi, juga tentu saja moral para pelaku bisnisnya ya

    BalasHapus
  21. Terkadang aku lebih memilih untuk belanja online, tapi ada rasa was-was juga saat transaksi. Walaupun belum pernah menjadi korban, setidaknya harus banyak berkaca dari orang2 yg sudah pernah menjadi korban.
    Eh semenjak sudah ada UU ITE, print out transfer uang bisa dijadikan barang bukti kalau ada penipuan.

    BalasHapus
  22. suamiku sering belanja online, sampai sekarnag baik baik saja, Insya allah nggak ada masalah

    BalasHapus
  23. kalau ngobrolin soal marketing, saya menjadi minder. dalam hal ini saya masih awam dengan dunia marketing. Pengalaman pertama saya melakukan transaksi di internet cukup mulus, hanya bermodalkan kepercayaan antara penjual dan pembeli dengan berbagai pendekatan yang saya bisa. Internet sedang menduduki tahtanya saat ini, jadi kalau masih ada orang yang berpandangan negatif terhadap itu, tinggal tunggu saja bom waktu yang siap meledakkannya. (satu hal yang saya sesali, orang kita kalau sudah ngomongin yang negatif, itu pada semangat, tapi kalau positif, cuma beberapa) wallahualam...

    BalasHapus
  24. Banyak orang menganggap dengan internet penjualannya langsung meledak, padahal sebenarnya sisi positif bukan itu. Lebih parahnya kalau tak ada transaksi online, yang sering disalahkan malah internet marketingnya :(

    BalasHapus
  25. Lha itu, jual tiket booking hotel dan tempat, sesuai dengan isi blognya, jadi ngga perlu banyak mikirin topik lagi :D

    BalasHapus
  26. Jujur dan kerja keras, itu intinya Mas. Kalau setahun ngga ada transaksi online itu bukan masalah. Namanya juga promosi :)

    BalasHapus
  27. Pak mars ngga usah takut,... pasar tradisi ngga bakalan mati seiring toko2 lain sudah buka gerai online-nya. Tak terbayang nantinya membeli sayur via online, kapan nyampenya? Apa ngga keburu busuk? :D

    BalasHapus
  28. Iya,.... masing2 cuma mencari nafkah di dunia berbeda :P

    BalasHapus
  29. Iya,.... sayangnya banyak menyalahgunakan, mumpung di negeri ini UU masih tarik ulur :D

    BalasHapus
  30. Hahaha,.... ini ceritanya ko' mirip rahasia illahi ya :mrgreen:

    BalasHapus
  31. Inilah Indonesia, sudah dirugikan,... tapi judulnya masih 'untung' serasa tak pernah merugi :P

    BalasHapus
  32. Bener itu mas, kebanyakan toko online sekarang cuma dirasakan melalui media, tempatnya malah ngga pernah ada. Ya ini.... penjual 'setan'

    BalasHapus
  33. Ya, seperti kutub batere :P

    BalasHapus
  34. Syukurlah,.... mudah2an tak bertransaksi seperti Bejo :)

    BalasHapus
  35. sadar atau tidak, di masa depan kita berbelanja hanya melalui 1 tombol. Itupun kalau UU internet kita mendukung seperti di negeri bule. Jadi hal negatif bisa di minimalis.

    BalasHapus
  36. Atau kita pindah aja ke Jepang, biar ngga ribet menjelaskannya. Lagipula di negeri ini yang namanya pasar tradisi masih cukup dekat dengan pemukiman. Dan kalau saya teliti, pasar tradisi sekarang menjual barang apapun, dari yang jelek sampai yang paling bagus.

    BalasHapus
  37. intinya, teliti identitas dengan benar sebelum membeli. karena itu satu2nya jaminan transaksi online di negeri ini

    BalasHapus
  38. Syukurlah Mbak Ely, teliti identitass penjual agar lebih aman :)

    BalasHapus
  39. Hahaha,.... iya mas. Kayaknya hal negatif di negeri ini seperti sajian daging bakar yang siap dilumat :P

    BalasHapus
  40. dan ternyata internet marketing itu gampang2 susah euuy hehehe.. soalnya belum sempat nyicipi keuntungannya hehehe.. belajar lah sama mas yah :D

    BalasHapus
  41. Modal kepercayaan adalah pondasi utama bertransaksi secara online kalau bagi saya. Nah, dari situ, tantangannya adalah bagaimana membangun kepercayaan dari calon pembeli. Itu kalau dari sudut internet marketer. Di sisi lain (dari sudut pandang seorang calon pembeli/konsumen), melakukan sedikit riset adalah sebuah kewajiban sebelum memutuskan bertransaksi atau mempercayai salah satu penjual produk di dunia maya.

    Saya sendiri sudah beberapa kali membeli barang dan juga jasa melalui media Internet. Alhamdulillah, sejauh ini tidak pernah ditipu. Modal saya cuma dua. Kepercayaan dan sedikit riset.

    BalasHapus
  42. Kalau begitu toko offline lebih bagus ketimbang toko online atau bisa erna bilang toko offline yang memiliki web toko online sangatlah bagus.
    enggak tahu nih yang mana yang setan juga iblis.

    BalasHapus
  43. Betul itu gan...
    Selama ini saya juga memanfaatkan internet untuk menawarkan jasa dan barang jualan saya. Dan alhamdulillah belum pernah ditipu buyer...

    BalasHapus
  44. Pernah aku buka toko online di toko bagus akan tetapi sampai kini masih kebingunan mo jualan apa...

    BalasHapus
  45. wahhh saya lagi belajar internet marketing nih..
    mohon bimbingannya ya..

    BalasHapus
  46. Bener Mas. Di negara ini belum ada jaminan nyata membeli barang di internet, tak lain cuma bermodalkan kepercayaan dan menelusuri dengan benar si pejual. Banyak pembeli yang tertipu melalui forum dan socmed

    BalasHapus
  47. Wuahahahha.... seperti melempar koin, kepala atau ekor? :D

    BalasHapus
  48. Beruntung,... intinya saling percaya dan mudah2an sukses :)

    BalasHapus
  49. alhamdulillah sampai saat ini menone blom pernah tertipu n smg ga akan pernah......... slm ni menone bikin system COd jd konsumen harus bayar terlebiih dahulu....... nice info sobat

    BalasHapus
  50. Trima kasih,.... saling menjaga kepercayaan, nantinya bisnis bisa bertahan lama :)

    BalasHapus
  51. tinggal kita aja yang pintar-pintar dalam berbisnis didunia maya...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.