Ads Top

Badut Ulang Tahun Yang Lucu, Fakta Dibalik Topeng Penghibur


Badut ulang tahun terlihat tampak bahagia, tetapi apakah karakter ini sesuai dengan 'keadaan' pemeran? Banyak badut yang menerima ejekan, bukan tepuk tangan, tak jarang yang mendapatkan lemparan kue di pesta ulang tahun atau canda berlebihan.
Kita lihat wajah badut yang lucu, tersenyum, tapi siapa yang menduga bahwa dibalik topeng itu tersimpan senyum pahit demi menghibur orang lain. Kita tidak akan menyangka, ketika pemeran badut selesai mementaskan acara dan membuka topeng, air mata dan senyum pilu menghiasi wajahnya.

badut ulang tahun

Badut sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, pada waktu itu drama merupakan hiburan yang juga digunakan untuk menyindir penguasa. Dalam 150 tahun terakhir, badut mulai meramaikan dunia hiburan masyarakat, tidak hanya sebatas hiburan bahkan sampai pada pengenalan produk. Sosok badut kini telah menjadi sebuah icon positif dan ikon negatif, jika di cermati bagaimana dampak psikologis pada seseorang terutama anak-anak.

Fakta Dibalik Badut Ulang Tahun Yang Lucu


Sosok penghibur seperti badut ulang tahun tak bisa kita bayangkan suasana hatinya. Dia tersenyum walaupun fisik aslinya tersenyum pahit demi orang lain, mengorbankan dirinya demi menyenangkan penonton, membiarkan tubuhnya disakiti dengan lemparan ataupun pukulan, hampir keseluruhan peran yang diperolehnya merupakan senyum getir. Banyak pemeran badut menyimpan rasa terpendam seperti kesal karena menerima canda berlebihan. Saya pernah melihat seorang badut yang membalas perlakukan seseorang karena mungkin si pemeran tidak sanggup lagi menahan gejolak emosi dari penontonnya.

Saya sempat membaca riset yang di publikasikan The Conversation, disebutkan bahawa 44 orang dari 1340 orang relawan berusia 18 sampai 77 tahun menunjukkan prilaku berubah. Prilaku ini berubah ketika mereka melihat karakteristik fisik berbeda seperti tatto tubuh dengan corak menyeramkan. Termasuk badut dimana sebagian orang menganggapnya sebagai humor, tetapi mereka menganggapnya menyeramkan. Menurut survey, orang yang kita anggap menyeramkan jauh lebih mungkin pada pria daripada wanita. Sehingga karakter badut ulang tahun yang diperankan seorang pria dan wanita akan menjadi penentu pementasan mendapatkan respon positif.

Kita masih ingat peran seorang badut dalam film Batman, Joker, yang dikenal dengan make-up menyeramkan. Saya rasa tidak ada anak-anak yang menyukai penampilan badut seperti Joker, atau karakter keras dengan hiasan jari terlalu panjang dan mata melotot. Ciri karakter ini menurut psikologis bukan membantu menghibur seseorang, malah sebaliknya bisa membangkitkan ketakutan ataupun Pobia. Dibeberapa film juga pernah kita lihat perampokan Bank dan pembunuhan menggunakan karakter badut, sosok yang menyebarkan teror dan menumbuhkan anggapan negatif. Banyak juga anak-anak yang takut dengan karakter badut ulang tahun karena bentuk fisiknya yang aneh, atau mungkin mengingatkan dirinya pada 'sesuatu' yang aneh.

Image by Flickr/Benoitpaille

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.