Ads Top

Uluran Tangan, Harga Pantas Yang Harus Di Bayar

Telah lama, dan lama sekali tidak mengisi tulisan disini, setahun sudah aku mengasingkan diri dan mulai menjajaki kehidupan baru yang bisa menempah kehidupan lebih baik dari sebelumnya. Aku sendiri bingung harus mulai dari mana, dan memang sangat terkejut dengan perubahan dunia maya sejak kutinggalkan setahun lalu. Inilah hidup yang terus berputar tanpa henti.

Salam perdana tahun ini kumulai dengan kisah kecil yang sempat menggores hati, yang.... pengalaman yang membuatku tersungkur meskipun orang akan menganggapku gila. Suatu ketika, seseorang datang dengan cerita yang mengharukan. Sebuah kisah yang mungkin agak dibuat-buat agar Anda terhanyut dan menganggapnya rekaan belaka. Ya,... ini hanya kisah yang mengingatkan bahwa apapun yang kau miliki, termasuk keahlian, semata-mata bukan untuk dirimu sendiri, tetapi untuk orang lain.


Bagaimana mungkin hasil kerja keras yang Anda kerjakan, sesuai dengan keahlian tiada duanya, berakhir dengan hasil tanpa bayaran? Sekalipun terjadi, ungkapkan dengan senyum, karena ketika itu Dia menghendaki uluran tanganmu. Ketika itu terjadi, uang bukan lagi menjadi takaran, melainkan hasil akhir yang nyata dan cukup memuaskan.

Banyak orang berasumsi, uang adalah segalanya, tetapi ketika seseorang datang dengan senyum mengungkap 'aku butuh bantuanmu'... banyak pula yang berpaling. Hari ini, kita tidak butuh mereka, tapi suatu ketika ketika kita berada diputaran roda paling bawah, semua itu mengubah impian dan memaksa menjilat ludah sendiri. Sekecil apapun uluran tangan yang kita berikan, semua itu sangat bernilai bagi orang lain, dan banyak juga yang tidak mempu berterima kasih walaupun dengan sebaris kalimat.
Apa makna manusia hidup? Apa makna sosialisasi? Apa makna mangakui bahwa mereka adalah saudaramu?.... 

Semua itu akan terjawab ketika aku berusaha membantu dengan segala kemampuanku, segala ingatanku, dan segenap ilmu yang pernah tercetus dalam fikiranku.... Hidup itu akan jauh lebih bernilai ketika aku, kamu, kita,.... saling bergandengan tangan dan menggenggamnya dengan erat. Tak banyak orang yang paham tentang arti kehidupan, bagaimana mereka dilahirkan, dan untuk apa mereka dilahirkan. Begitupun masih banyak orang yang merasa dirinya bisa berdiri sendiri tanpa uluran tangan orang lain, ternyata koreksi diri sendiri jauh lebih rumit daripada mengoreksi orang lain.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.