Perlukah Blogger Dan Komentator Membuka Topeng?

Perlukah Anda membuka topeng ketika berselancar didunia maya, menunjukkan jati diri hanya untuk ketenaran belaka? Ini dunia maya yang sangat berbeda dengan kehidupan nyata dimana topeng hanya digunakan oleh badut dan tindak kriminal.

Kalian tak bisa mendiskriminasi bloggers yang mengenakan topeng untuk menutupi identitas diri mereka. Ini dunia maya, dan setiap orang berhak melakukan apa saja yang pantas menurut mereka. Apakah kalian mengecap blogger bertopeng sebagai penjahat dunia maya? Salah besar,... karena tak semua dari mereka yang menutup jati diri adalah penjahat, ada banyak alasan dan hampir dari semua pengguna internet pernah melakukannya.

Topeng Jejaring Sosial

Lihat saja pengguna jejaring sosial asal negeri sendiri yang lebih banyak tak mencantumkan identitas diri, lantas kalian mengecap mereka sebagai penjahat ataupun menyebutnya pengecut? Berapa orang yang menggunakan avatar asli? Menurutku hanya 10:1 dan berapa orang yang memiliki akun ganda? Hampir setiap orang yang kini menjadi trend realitas sosial!

Sebagai contoh ketika orang awam lupa dengan password akun jejaring sosial, mereka tak ingin direpotkan dengan berbagai pertanyaan mesin dan mengambil jalan pintas untuk membuat akun baru. Kemudian orang lain menemukan akun lama mereka dan mencoba berkomunikasi tanpa respon. Ada juga yang membuat akun ganda untuk mengelabui orang lain walaupun hanya untuk seorang gadis. Dimana personalisasi kalian ketika orang lain yang benar benar menemukan akun palsu tanpa komunikasi berekelanjutan? Dan tak salah jika Ayu Tingting menyebutnya 'Alamat Palsu' yang kini lebih banyak di dunia maya.

Topeng Menutupi Jati Diri Blogger

Seseorang yang setahun tak menghubungiku bertanya “Beberapa kali aku mencoba menghubungi-mu, tapi tak ada jawaban dan kantor itu bukan lagi atas nama perusahaan lama. Kalau berpindah tempat, tapi tak seharusnya berganti nomor telephone kan?”

Personalisasi, dimana kalian bisa saja dianggap seorang professional gadungan yang tidak mempunyai identitas diri dan tak bisa dihubungi setiap saat. Begitu pula halnya blogger yang butuh personalisasi, sebuah tempat nyata yang bisa melakukan interaksi satu sama lain.

Seperti bloggers papan atas yang mempunyai ribuan subscribers, mereka juga memiliki banyak domain yang mungkin dalam memperkenalkan salah satu domain juga menggunakan topeng. Tak ada salahnya memiliki topeng karena hal itu terkadang penting untuk monetize, tapi bukan menjual property yang menjadi personalisasi blogger.

Maksudku begini, kalian bisa saja jual beli berbagai domain tapi tidak untuk satu domain yang menyatakan identitas diri. Ini personalisasi dimana orang lain bisa menilai kalian sebagai seorang yang professional atau blogger yang mata duit-an. Ya,... ketika uang berbicara maka seseorang bisa saja menjadi Malin Kundang, atau bahkan membunuh keluarganya sendiri. Jikalau domain kalian hanya bernilai jutaan, aku rasa dengan monetize, jual beli, mungkin setahun sudah bisa mendapatkan nilai itu. Tapi ya itu tadi,... semua tergantung diri sendiri, sejauh mana kalian menilai personalisasi.

Domain seperti membeli tanah dipinggir kota yang lama kelamaan menjadi bagian dari inti kota, apakah kalian akan menjualnya atau berani mengambil resiko untuk ikut membangun persaingan bisnis?

Haruskah Membuka Topeng?

Aku tak menyatakan 'Ya' tapi sekalipun bertransaksi didunia nyata, kalian tak pernah tahu siapa pemilik saham sebenarnya. Bisa saja pemiliknya adalah atasan kalian juga! Ngga ada bedanya kan???

Bagaimana dengan-ku yang lagaknya ngomong seperti professional blogger? Aku juga menggunakan topeng dibeberapa domain yang memang khusus monetasi, tapi di domain utama ini kusuguhkan identitas diri tanpa topeng karena kalian lebih berharga daripada monetize dan domain lain.

Image: Roman Mask via Wikipedia