Ads Top

Apakah Kita Masih Butuh Mesin Ketik?

Usianya yang sudah tua bukan alasan untuk berhenti bekerja, walaupun hanya ditemani mesin ketik tua. Dan fenomena ini biasa kita temui pada kantor-kantor pemerintahan yang masih membutuhkan pembuatan dokumen manual menggunakan karbon, padahal generasi terbaru seharusnya sudah menggunakan printer dot matrix.

Bagaimana kalau aku menyebutnya Pak Umar, kalian tak keberatan kan? Pria ini sebenarnya belum tua dan bisa dikatakan masih layak bekerja, lagi pula usia pensiun masih jauh. Ah,.. kan banyak pria seperti dia yang masih aktif bekerja, tapi kita sebenarnya bukan mempersoalkan umur dan layak atau tidak seseorang memegang jabatan.


Mesin Ketik Masih Dibutuhkan


Eh, simpan pemikiran kalian kalau sempat berfikir bahwa mesin ketik adalah mesin tua, usang dan kuno. Di beberapa perusahaan dan instansi pemerintah masih menggunakan  mesin ketik yang ternyata bisa menghidupkan suasana kerja. Anggap saja suatu ruangan terdapat larangan bersuara, termasuk berbicara keras apalagi mendengarkan musik. Terkadang seseorang yang berusia tua lebih senang mendengarkan suara mesin ketik yang mampu menghidupkan semangat bekerja mereka.

Pak Umar mengatakan kalau dengan suara kebisingan mesin ketik bisa mengingatkan usia muda yang giat bekerja hingga dia tak butuh kafein sebagai perangsang kinerja. Apa benar?... Sesekali kalian boleh menjadi tua. Eh, tunggu... Kita juga bukan bicara soal semangat kerja, tapi mesin ketik yang dianggap tua.


Teknologi Terkini Belum Menggeser Mesin Ketik


Dalam beberapa kasus, teknologi tidak keseluruhan menggantikan mesin tua seperti memperbaiki kertas karbon yang tercetak. Mereka yang berusia seperti Pak Umar lebih senang menggunakan mesin ketik untuk memperbaiki sedikit kesalahan dalam mencetak, dan itu lebih cepat selain mengirit penggunaan kertas. Pak Umar bukan orang yang tidak mendapatkan training penggunaan teknologi terkini, tapi kebanyakan di usia mereka sudah sulit untuk memahami dengan baik bagaimana cara akurat menggunakan mesin canggih itu.

mesin ketik

Apakah teknologi terkini hanya digunakan bagi kita generasi muda? Tidak, dan ketika kita bekerja di salah satu perusahaan, apalagi instansi pemerintah masih dihadapkan dengan mesin ketik. Mengganti mesin ketik secara keseluruhan dengan teknologi terkini bukan keputusan bijak. Karena,...

Jika sebuah perusahaan ataupun instansi melakukan program tersebut, secara tak langsung memaksa mereka yang berusia tua untuk cepat menyingkir. Walaupun demikian, mesin ketik tetap di produksi untuk suatu kebutuhan seperti Pak Umar.

Jika mesin ketik tak mampu bergeser, maka teknologi printer dot matrix pun sebenarnya sudah membanjiri kantor-kantor pemerintahan. Sebenarnya bukan pada teknologi, tetapi pada sumber daya manusia yang memiliki peralatan dan kebanyakan mereka hanya menerima tanpa mendapatkan training khusus. Bagaimana mungkin satu set perangakat komputer beserta printer disediakan dikantor pemerintahan, sementara tak seorang pun dari mereka mengetahui bagaimana membuat dokumen berkarbon disertai kertas kepala surat?

Akhirnya banyak teknologi pengganti mesin ketik tak digunakan, sedangkan komputer yang seharusnya mendukung printer dot matrix berubah fungsi menjadi alat permainan. Disela-sela waktu mereka lebih memilih bermain game daripada mempelajari pembuatan dokumen elektronik. Dan sudah tentu dalam beberapa tahun kedepan mesin ketik tetap menjadi prioritas para aparatur desa hingga pada saatnya nanti petugas-petugas ini digantikan dengan generasi yang lebih mengerti tentang dokumentasi.

Tak pantas rasanya kalau mesin ketik di katakan mesin kuno karena penggunanya masih tetap mencintai dan di produksi. Jadi, kalian tak perlu heran ketika memasuki sebuah perusahaan ataupun instansi pemerintah yang masih menggunakan dan mengadakan mesin ketik, karena mereka tak ingin di singkirkan.

62 komentar:

  1. Di rumah saya malah masih ada 3 buah mesin ketik ;D
    2 orang kk saya dulu kuliahnya di farmasi, tugasnya lebih sering disuruh kerja pakai mesin ketik dibandingkan pakai komputer.hehhe

    BalasHapus
  2. dulu, saya pakai mesin ketik, untuk ngisi form pajak, bertahun2 tuh :D tapi sejak bisa setting sendiri pakai komputer, ya udah deh pake kompi, enak, bisa edit2, beda sama pakai mesin tik, klo salah, ngulang lagi dari awal hehehe

    tadi kirain mo beli mesin tik kami bang hehehe

    BalasHapus
  3. Faktor generasi, masih banyak orang2 yang belum bisa menggunakan teknologi (komputer) lah yg membuat mesin ketik tua tetap diminati. Pertanyaannya, masih adakah tempat service mesin ketik untuk menjaga eksistensi nya?

    BalasHapus
  4. Menurutku selain suasana kerjanya, mesin tik itu bisa diandalkan jika mati lampu! Barang yang hemat energi loh (asal jangan salah-salah ngetiknya :D )
    Aku masih punya mesin ketik di rumah Jakarta

    BalasHapus
  5. Umar Kayam, meski akses terhadap komputer waktu itu jelas ada karena beliau aktif di UGM, lebih memilih menulis naskah menggunakan mesin ketik... mungkin sensasinya berbeda...

    BalasHapus
  6. Di rumah dan kantor saya, saya juga masih punya mesin ketik tua manual yang sudah jarang saya gunakan. Ya, kalau di kantor instansi pemerintah atau kantor Polisi mesin ketik saya lihat masih sering digunakan. Contoh buat mem-BAP tersangka atau saksi. :)

    BalasHapus
  7. Pernah mencoba rasanya memakai "mesin ketik", tapi ketika memakainya bingung bagaimana cara meng-operasikannya. Terus terang, walaupun usang dan tua mesin ketik juga termasuk sebuah teknologi yang pernah diciptakan. Walaupun ketenarannya sudah hampir tersingkir, seiring dengan perkembangan teknologi. :(

    BalasHapus
  8. mesin tik ada jiwanya pak, setahu saya tulisan apapun yg memakai mesik ketik ini, butuh pemikiran panjang dan keikutsertaan jiwanya, karena tidak seperti komputer yg bisa di deleted diedit sesuka hati. hehe.

    BalasHapus
  9. di tempat kerja saya masih dipakai tuh bang mesin ketik manual, untuk mengisi blangko tertentu biasanya... :)

    eh bang...buat posting tentang SOPA dan PIPA donk bang, gimana menurut bang Kaget tentang hal itu? ditunggu lho bang :)

    BalasHapus
  10. Dikantor saya masih ada mesin ketik dan masih dipakai, trutama untuk ngisi blangko semacam kuitansi dll.
    Dirumah saya juga masih tersimpan mesin ketik peninggalan bapak saya
    Hidup Mesin Ketik....
    Paling teringat adalah bunyi "ting" saat posisi kertasnya sudah sampai tepi

    BalasHapus
  11. saya pernah menggunakan mesin ketik. sudah lama sekali. dan di kantor saya sekarang mesin ketik mekanik masih dipakai. misalnya untuk mengetik pada beberapa formulir atau apa itu. karena beberapa karyawan administrasi kesulitan mengetikannya dengan pas bila ditaruh di printer :D

    BalasHapus
  12. terakhir menggunakan mesin ini pas bikin laporan PKL stm :D berarti 13th yang lalu

    BalasHapus
  13. 3 mesin? Mbak rani kolektor ya? :D

    BalasHapus
  14. wah, maaf, belum berminat. wong punya saya juga belum laku :P

    BalasHapus
  15. masih, cobalah berkeliling kota Din. jangan cuci mata di kampus mlulu :P

    BalasHapus
  16. Mengingat schedule listrik disini ngga menentu, saya tetap menyimpannya Mbak EM. Siapa tau akhir tahun ini generator PLN meledak lagi :(

    BalasHapus
  17. Seni Om, rasanya menjiwai. Katanya sensasi saat menggulung kertasnya itu :)

    BalasHapus
  18. disimpen aja Pak, toh kalau2 PLN ngambek lagi,.... kita punya cadangan mesin ketik :mrgreen:

    BalasHapus
  19. Menurut saya belum tersingkir, dan banyak penduduk kita yang masih memakai mesin ketik.
    Coba tanyain yang lebih tua, biasanya mereka mahir menggunakan mesin ini :)

    BalasHapus
  20. bner itu, wong saya 13 tahun yang lalu ngetik cerpen di SMU, berasa bener seni-nya.

    BalasHapus
  21. Nanti, saya lagi edit foto Sopa yang robek dan pipa atap yang berkarat. sabar ya :lol:

    BalasHapus
  22. wah tenan iku pak,... malahan dulu sempet nyolong duit ortu cuma untuk beli kertas yang habis... sensasional :D

    BalasHapus
  23. Ngga semua orang menguasai tekno, bahkan blangko yang cetakannya berbeda harus diset beberapa kali di printer. yang awam makin bingung, pasti milih mesin ketik :D

    BalasHapus
  24. Alumni '99? saya juga menggunakan mesin ketik waktu SMU :D

    BalasHapus
  25. Makin tua makin menjadi. :)

    BalasHapus
  26. Wahaha, Mesin ketik. Banyak hikmahnya loh. Kalau gak ada mesin ketik, papan tombol / keyboard komputer sekarang gak mungkin tulisannya QWERTY

    BalasHapus
  27. wah, jadi ingat almarhum Oemar Khayam. Budayawan dan sastrawan besar ini ndak pernah mau pakai komputer ketika mengetik. ratusan cerpen dan novelnya lahir dari mesin ketik yang konon sudah sangat butut.

    BalasHapus
  28. tua tua keladi... tik tok tik tok.... ting...

    BalasHapus
  29. ane sering liat ne mesin ketik di kantor PPAT kecamatan sama kelurahan sob :D

    BalasHapus
  30. di kantor polisi atau kantor pemerintahan maasih pake mesik ketik kok mas.
    katanya malah valid dan kelihatan asli.. kalau pake komputer kan malah bs dimanipulasi hehe

    BalasHapus
  31. Oh, begitu ya? Baik, akan saya coba bertanya. :D

    BalasHapus
  32. dulu waktu saya kuliah ditempat kos kalau ada teman yang ngetik tugas di waktu malam lebih dari satu orang, irama nya bersahutan seperti musik alami, sekarang sudah tidak ada lagi,

    BalasHapus
  33. Mesin ketik masih diperlukan kok mas. :)
    Di tempat kerja saya untuk form pre printed harus diisi dengan mesin ketik. Jadi akhirnya saya juga bisa mengetik pake mesin ketik, sama sih seperti komputer, cuma bedanya mesti hati-hati dan agak keras nekan tuts nya. :)
    Setelah 6 bulan akhirnya kalo ngetik di keyboard PC/Notebook, saya jadi jarang salah dan hampir tanpa melihat keyboardnya. Kecepatan mengetik pun menjadi meningkat sangat signifikan. :)

    BalasHapus
  34. wah wah di kantor dinas seperti kepolisian dan kelurahan pun masih pake mesin ketik koq.. hehe jadi inget mesin ketik punya pakde..tapi kayanya udah gak ada lagi..

    BalasHapus
  35. pak polisi juga sama menggunakan mesin ketikm lho,,v sedikk,hehehhe,,di sekolah SMP q juga punya mesin ketik dan digunakan untuk keperluan mengetik tertentu saja,,

    BalasHapus
  36. Baha Andes (@SobatBercahaya)24 Jan 2012, 02.37.00

    sampe sekarang aku ga lancar make mesin ketik :(

    BalasHapus
  37. kl denger suara mesin tik berasa d kelurahan :D

    BalasHapus
  38. saya waktu SD kepengen banget punya mesin tik, eh sekarang ternyata laptop lebih praktis :D

    BalasHapus
  39. Lha, malah sekarang di instansi2 tertentu mesin ketik manual ini masih dipakai untuk keperluan isi disposisi dan sebagainya, karena mungkin lebih sulit tuk dipalsukan. :D

    BalasHapus
  40. pakai mesin ketik menurut seksi loh,soalnya kalau denger suara mesin tik bunyi rasanya mau kembali pada masa kejayaan'a

    BalasHapus
  41. mesi ketik adanya di kelurahan pak,, heheh
    saya mah ga pernah belajar pake mesin ketik, di sekolah langsung dikenalin sama komputer.. heheh

    BalasHapus
  42. klo di kantor aku seh surat menyurat sudah seluruhnya pake komputer.. tapi tetep ada meain ketik.. biasanya utk keperluan membuat kwitansi dan surat tugas lainnya..

    BalasHapus
  43. Pak umar ini memang tidak boleh di lupakan bahkan dibuang (sayang saya tidak punya) *hiks* sama juga seperti wartel, toh masih ada saja di dunia gadget saat ini, tul kan pak.. ? mungkin salah-satunya adalah karena "hati tidak pernah tua" jadi hal-hal yang terkait usia/pergeseran peradaban+teknologi, masih tetap akan mendapatkan tempat yang indah di hati kita *halah* ^_^

    BalasHapus
  44. Hahah, bener..... ini moyang nya QWERTY :D

    BalasHapus
  45. Iya Pak,.... almarhum bener2 sayang dengan mesinnya. Justru rasa sayangnya itu yang membuat cerpennya nikmat

    BalasHapus
  46. di tempat saya juga banyak ko',.... mereka seneng pakai mesin ketik dibanding komputer. :P

    BalasHapus
  47. Oh begitu ya,... valid tidaknya kan bergantung kertas. atau yg sebenarnya mereka ngga bisa pakai? :P

    BalasHapus
  48. Rame,... apalagi ruang jurnalis,..... dulu mirip orkestra :)

    BalasHapus
  49. dan tak salah kalau dulu sekolah2 banyak yang mengajarkan kursus mengetik dengan mesin ketik, tak seperti sekarang :(

    BalasHapus
  50. Jangan dijual,... siapa tau PLN ngambek lagi,... :P

    BalasHapus
  51. Lho,... sampean kerja disana tho??? :mrgreen:

    BalasHapus
  52. Ngga nyobain beli Non, sebelum nantinya dimusnahkan :P

    BalasHapus
  53. Ada benernya, Soalnya setiap mesin ketik punya alur yang tak beratur walaupun itu sangat kecil.

    BalasHapus
  54. Memangnya dulu sampean rajin pakai mesin ketik? :D

    BalasHapus
  55. Rugi Mas,.... cobain sebelum langka atau menghilang dari muka bumi

    BalasHapus
  56. Mengeluarkan kwitansi dengan mesin ketik ngga ribet, ngga perlu setting, itu sebabnya kantor pemerintahan masih mempertahankan :)

    BalasHapus
  57. Waduh,.... komennya... saya sampe ngga bisa beles :P

    BalasHapus
  58. Sebenarnya mesin ketik lebih praktis. Gak perlu listrik gak perlu printer... begitu ketik langsung tercetak... gjamannya saya masih mahasiswa dulu masih dapat tugas ketik laporan pake mesin ketik manual... :D

    BalasHapus
  59. biasanya di kelurahan gitu masih pake mesin ketik buat pengentar buat KTP. hehehe.. Saya sampai sekarang tidak bisa mengetik pakai mesin ketik, pasti banyak yang kelewatan.. :)

    BalasHapus
  60. Buruan,... nyesel ngga pegang mesin ketik, mumpung belum keburu tua *eh :D

    BalasHapus
  61. mesin tik itu banyak kelebihannya

    1. Ga perlu charger
    2. Ga perlu external
    3. Bebas virus
    4. Ga perlu install software yg harganya mahal
    5. Ga pernah nge-hang
    6. Bikin jari-jari kuat
    7. Klo mau make ya tinggal pake, ga perlu initial start
    8. Ga ada kejadian error trus restart ulang
    9. Ga perlu nyetting BIOS
    10. Ga konslet meski ketumplekan kopi
    11. Ga ada ceritanya password kebobolan

    Cuma kelemahannya
    1. Ga bisa buka gugel :D

    BalasHapus
  62. hah,.... komentar sampean membuat saya ngakak..... :lol:

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.