Kita Tak butuh Zebra Cross, Yuk Melintas Se-Enaknya
Tak perlu heran, ketika banyak orang menyeberang jalan tanpa memperhitungkan keselamatan walaupun tak jauh sudah tersedia rambu rambu, zebra cross yang aman. Pasalanya, undang-undang lalu lintas untuk pejalan kaki tidak jelas atau bahkan memang belum ada di negara ini. Hingga akhirnya setiap orang bebas bergerak di tengah jalan yang sebenarnya sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki dan pengendara.
Ada kalanya seorang supir dengan terpaksa harus membanting setir hingga menabrak trotoar jalan hanya karena seseorang melintas seenaknya. Siapa yang salah? Apa pun alur cerita kecelakaan antara kenderaan dan pejalan kaki, sepertinya pengendara tetap harus bertanggung jawab sekali pun mengendarai sepeda.
Satu hal yang aneh, yang salah harus mengganti rugi, dan undang undang pun tak memiliki kejelasan di masyarakat dalam pembelaan tersangka hingga tak sedikit pengendara sering di hakimi masa.
Zebra Cross Hanya Hiasan Aspal
Ada berapa zebra cross di kota mu? Dan setiap persimpangan lampu merah kini telah di lengkapi dengan rambu-rambu yang jelas bagi pengendara dan pejalan kaki. Warna lampu berkilau, batas maksimal kecepatan kenderaan, polisi tidur dari karet yang nyaman, zebra cross terpoles cat tebal, hingga penyeberangan yang membuat lutut pegal menaikinya. Tapi sepertinya kita lebih doyan dengan mengambil jalan pintas dan mempertaruhkan nyawa.
Ya, lihat saja bocah ini yang menyeberang jalan kemana pun dia suka. Padahal zebra cross itu berada di persimpangan lampu merah yang tak jauh dari tempatnya berpijak. Jadi ketika kenderaan melintas cepat dan menyambar dirinya, sang anak tetap memiliki predikat 'benar' sebagai pejalan kaki.
Begitu pun ketika pagi menerangi tengah kota yang memiliki banyak 'penjaga' lalu lintas, pekerja tak ingin ambil pusing dengan absensi. Melompati pagar pembatas jalan, atau bahkan berlari di tengah macetnya jalan persimpangan. Dan ada kalanya pejalan kaki malah membuat jalanan pagi hari semakin macet, ya itu tadi.... realitas sosial, menyeberang seenaknya, bukan melalui zebra cross.
Zebra Cross Sia Sia?
Adakah kita perduli dengan bentuk warna warni cat di aspal? Seperti jemari Paman bercerita tentang zebra cross yang menurut saya sebuah kesia siaan dalam membangun pelayanan publik dan buruknya tata kota. Anda bisa bayangkan berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk memoles aspal aspal di setiap sudut kota. Dibentuk hingga rapi nan indah, tapi sayang sekali ketika cat cat itu luntur bukan terkikis oleh kaki kita, melainkan roda kenderaan. Itu semua dibayar dengan uang pajak, bukan sumbangan dari pihak-pihak tertentu.
Rambu lalu lintas di negara ini tak beda seperti banner & iklan yang terpajang di sepanjang jalan, dilihat dan di patuhi kalau ada petugas berseragam di sekitarnya. Bahkan masih banyak yang menerapkan 'kiri jalan terus' atau karena rambu yang terpasang di lampu merah ataupun di trotoar belum juga di benahi. Belum lagi soal truk truk muatan berat yang masuk di wilayah kota. Kalau memang undang undang lantas tegas, maka muatan truk itu di pisah menjadi beberapa kali pengiriman. Tapi toh... tetap saja masuk dan tentunya di kawal petugas. Dan semua biaya membangun zebra cross seperti terbuang sia sia
Sudah berapa tahun kita mengharapkan perubahan? Tapi kita sendiri tak pernah menerapkan disiplin yang sering melekat di negara maju. Sedari dulu undang undang pejalan kaki pantas diterapkan mengingat jumlah kenderaan semakin meningkat, zebra cross sangat diperlukan.
Yach semoga saja para pengguna jalan raya semakin disiplin agar cat yang sudah ditumoahkan tidak sia-sia saja.
BalasHapusBayak garis-garis yang sekedar jadi "pelengkap", mulai dari zebra cross sampai marka jalan. Entahlah, kalau memang hanya pelengkap, mungkin perlu gambar yang lebih indah.. :(
BalasHapuskalau kata pepatah kuno : smua aturan itu untuk dilanggar :D
BalasHapusMemang sangat disayangkan, seharusnya Zebra Cross digunakan dengan sebaik-baiknya. Beberapa Zebra Cross yang pernah saya lihat, cat yang putih lama-lama jadi hilang. Wah..memang membuang-buang cat di atas aspal.
BalasHapusSalam Ingus, dari saya.
bahkan masih banyak pengendara yang tidak mengerti arti dari garis-garis putih itu bang.
BalasHapusWkwkwkwkwk.. sepertinya mas Tomi salah satu yang melanggar aturan *kabuuuuuuur*
BalasHapus@Kaget well, tulisan ente selalu saja menginspirasi.. mau nulis nice post, entar dikira ngejunk, padahal memang Nice Post! :mrgreen:
Aku menemukan bentuk 'baru' dan fungsi yang terrestorasi dari sebuah zebra cross justru setelah saya pindah ke Australia sini :)
BalasHapusAku pernah nulis soal zebra cross, coba aja klik link namaku ini.
yang cuman dipatuhi hanya lampu lalu lintas sama polisi aja yang lain enggak...
BalasHapusfenomena buang cat di atas aspal itu hampir setiap hari saya temukan, mas. sudah jelas ada zebra-cross, tapi tak jarang pengendara main seruduk aja dan ndak pernah peduli terhadap nasib pengguna jalan yang lain. konon, budaya sebuah bangsa bisa dilihat dari suasana arus lalu lintasnya.
BalasHapusulasang yang menarik mas :)
BalasHapusmemang kalau kita perhatikan masyarakat dinegara ini mau yang mudahnya saja ketika melakukan sesuatu, seperti juga dengan pemerintahnya.
Bertengok dinegara lain, rambu2 seperti ini betul-betul menjadi jembatan penyebrangan, terutama diperempatan lampu merah...
kalo pemerintahannya udah mulai disiplin insyaallah seluruh masyarakatnya akan katut juga...
BalasHapuskeren sob pemikirannya,,seakan2 apa yg di buat aturan di jalan hanya tuk di langgar ya ,,
BalasHapusSeperti gambar iklan, penggati zebra cross. Dan jelas2 membawa masukan pajak negara :D
BalasHapusSalaman Bang, aku termasuk pelanggar di pagi hari :P
BalasHapusNgga ada sosialisasi yang 'menggigit' untuk menggunakan fasilitas ini. Mending dibagi ke saya, untuk nge-cat rumah :D
BalasHapusAda yang bilang kalau itu salah nge-cat :P
BalasHapusInspirsasi? itu kan cuma realita yang kita lihat sehari-hari kan? :D
BalasHapusBtw, thanks sambutannya
Iya, Om. setidaknya disana masih ada yang mau menggunakan. Dan disini mungkin juga mirip, 'mendapatkan pekerjaan' :D
BalasHapusArtinya,... kita bakalan lebih jauh melangkah melihat situasi pengendara yang semrawut itu :)
BalasHapusDi negara maju sudah menerapkan UU pejalan kaki, ngga patuh.... rasakan sendiri :)
BalasHapusNah, pertanyaannya... gimana cara mendisiplinkan anggota DPR yang sering molor saat rapat dimulai :D
BalasHapusOh, iya. Dan itu sudah menjadi kebiasaan kita,.... termasuk saya :D
BalasHapusDan ortu berperan mendidik anak-anaknya untuk tetap menyeberang di Zebra Cross, demi nyawanya sendiri. Aku selalu berhenti di lampu merah, meskipun tidak ada mobil yg lewat!
BalasHapusMungkin ini terdengar agak aneh bro, akan tetapi ini fakta yang ada bahwa didaerah saya tidak ada satupun zobra cross...
BalasHapusTingkat kepatuhan orang kita dalam berlalu-lintas memang masih rendah, Mas. Rambu lalu-lintas kebanyakan hanya jadi pajangan. Pengguna jalan lebih patuh kepada petugasnya (Polisi) daripada mematuhi rambu-rambu lalu-lintasnya.
BalasHapusNgomong-ngomong tentang Zebra Cross saya jadi ingat punya pengalaman lucu. Saya menyeberang lewat Zebra Cross yang dilengkapi lampu merah. Saat mau menyebrang tinggal pencet tombolnya. Dan eh, semua mobil langsung berhenti begitu lampu Zebra Crossnya berubah menyala merah. Dan saya melenggang menyeberang sendirian. Semua mobil mempersilahkan saya lewat. Hahahaha
Betul itu, setuju saya. Daripada Mubazir, mendingan dipakai untuk nge-cat dinding rumah yang sudah mulai luntur, hehehe.
BalasHapusSalam Ingus, dan jangan lupa singgah ke rumah sederhana saya. :D
entah saya biasanya berkendara pelan kalo ada yang mau nyebrang jalan, dimanapun dia nyebrang.
BalasHapusdan saya selalu lebih hati-hati jika ada ibu-ibu usia diatas 40 tahun naik motor, entahlah...
sepertinya Ibu2 di usia segitu sering ngawur kalo berkendara (mungkin faktor usia), dan jika kebetulan celaka, dia pasti nyalahin yg nabrak kalo lebih muda, padahal saat itu jelas2 dia yg salah :D
pemerintah pasti memikirkan keselamatan pengguna jalan, hanya pada prakteknya pelaksana pembuatan keamanan pengguna jalan tidak semudah yang kita inginkan termasuk pengguna jalan yang harus tertib melintas disaat aman untuk menyeberang, bukan seenaknya
BalasHapusWah, kalau membayangkan Jepang yang terkesan disiplin,.... (disini kapan ya?) :(
BalasHapusSaya baru tau kalau ada kota yang ngga perlu zebra cross, aneh ya..
BalasHapusLoh, enak tenan Mas. dan saya tau kalau itu bukan di negara sendiri, kecuali Mas joko langsung 'ngubek' box disebelahnya :D
BalasHapuskaum wanita mumnya begitu, sedikit hat2 tapi lebih sering kebablasan. Padahal salah tapi masih menganggap dirinya benar :(
BalasHapusTerus, sudah selama ini kapan rakteknya? Apa pemerintah cuma mikir? Atau menunggu pemilu sekali lagi? Kelamaan..... :(
BalasHapusDisiplin memang harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil kita, mudahan akan menular kelingkup yang lebih besar. Jika disiplin terhadap hal remeh2 sudah menjadi budaya, mudahan perubahan akan segera terjadi ya,
BalasHapuspolisi juga ga stand by setiap saat...
BalasHapusSaya juga kalo nyebrang masih seenaknya. Tinggal tengok kanan kiri dikit terus wuuush...lari2 takut ketabrak motor.
BalasHapusHabisnya zebracrossnya kejauhan.
#hahaha... ngeles banget.
kaum wanita memang egois!
BalasHapus#lho, saya juga kan wanita,,,,
Aaahhh setuju dengan paragraf akhir.. kita yg cm masyarakat ini jgn hy minta perubahan dr pemerintah.. tanpa berubah diri sendiri dulu ;)
BalasHapusDisiplin sedarinya sudah diajarkan sejak sekolah dasar, hanya saja dalam lingkungan dan keluarga jarang sekari menerapkan sebuah kedisiplinan :(
BalasHapusDibuat yang deket jga belm tetu kepakai kan? :D
BalasHapusNah tuh, bener.
BalasHapus*ngacungin jempol untuk staf pemerintah* :mrgreen:
kesadaran masyarakat kita memang masih sangat minim akan hal itu, dan itulah yang menjadi akar segala masalah yang ada di indonesia
BalasHapusbukan cuma pejalan kaki saja yang gak taat aturan, sepertinya semua pengguna jalan mas. didaerah saya banyak sekali pengguna sepeda motor yang tidak menggunakan helm. dan itu sudah dianggap biasa.
BalasHapusjujur cuma bisa bilang itulah indonesia dan aku pun juga begitu :)
BalasHapusHmmm... mau bagaimana lagi mas, lha wong hukumnya yang besar yang bertanggung jawab, terkadang belum tentu yang salah yang besar. Tapi saya pribadi juga sedang mencoba untuk tertib, ya mencoba mengawali dari diri sendiri dulu lah :-)
BalasHapusRambu-rambu sekarang sudah berganti fungsi Bang, bukan untuk peraturan tapi untuk mempercantik kota. wkwkwkwkwkwk....
BalasHapusJepretan fotonya bagus. tak ambil buat di edit di potocop
BalasHapusSip! Semoga kita tidak termasuk orang yang tidak dapat mengenal suatu tanda terhadap fungsinya :-D
BalasHapusyah begitulah orang indonesia kk,, memprihatinkan saja...
BalasHapusLampu merah saja sering dilanggar kalau di kota saya. Sepertinya sulit sekali menanamkan kesadaran bahwa ada hak pengguna lain yang kita rampas saat melanggar lampu merah. Kalaupun mau melanggar lampu merah, ya lihat-lihat situasi dulu kali ya. Terutama kalau memang lagi sepi, ya nggak papa.
BalasHapusLha terus, kapan kita sadar 'disiplin' nya? :P
BalasHapusBiasa karena memang aturan kita tak diperkuat dan sosialisasi juga kurang kan? :)
BalasHapusSama,.... dan mungkin untuk setiap orang :(
BalasHapusSalaman :)
BalasHapusNgga ada gunanya kita meng-kuliahi orang lain. Mulai dari diri sendiri :)
Seperti kota kita, yang semakin banyak lampu tapi kelihatan ngga guna :P
BalasHapusMonggo.... :D
BalasHapusSemoga, dan harapan bukan hanya kita seorang :D
BalasHapusMemprihatinkan? Tapi memang tak ada yang peduli kan?
BalasHapusWah,... kalau sepi malah takut saya. Kadang2 ada yang melintas terlalu cepat hingga seperti tak kasat mata :D
BalasHapuskayaknya baru ngeliat zebracross yang digunakan dengan baik dan benar itu didepan mal Gading deh, soalnya ga bisa nyebrang di tempat lain, karena dibikin ada taman kecilnya yg dipagar pula.
BalasHapusjadi tiap mo nyebrang, suka ato tidak ya harus di zebra cross itulah :D
wlopun tidak bisa dipungkiri, di jalan protokol yang udah dibuat pager pun masih diterobos dengan menyobek pagarnya biar bisa lewat jalan itu, entahlah ini bentuk sikap konyol atau apa?
hmm tapi kayaknya saya juga pernah deh nyebrang di jalan yg ga ada zebra crossnya :D abis di depan rumah, wlo itu jalan raya, setiap orang bisa seenaknya nyebrang karena ga ada zebra cross itu hehehe
membingungkan klo membahas hal ini, jika diamati hal ini bukan saja tanggung jawab pemerintah namun juga permasalahan masyrakat kita yang belum bisa tertib berlalu lintas. perlu ada kesadaran dari masyrakat dan juga pembenahan infrastruktur dalam hal ini rambu-rambu jalan
BalasHapusteman saya ada yang pernah jatuh dari motor karena ada buangan oli bekas di jalan aspal :)
BalasHapusya ini kembali pada kesadaran masyarakat
Zebra cross itu bukanlah rambu-rambu atau pengaman, hanya cat di atas aspal yang membantu memperlancar perjalanan para penyeberang. Soal fungsi yang dipatuhi atau tidak, itu tergantung kesadaran kita masing-masing.
BalasHapushadoh...serem juga yaa ngga ada garis belang2 nya entu jalan...
BalasHapusBener banget mas, jadi terbuang sia2. Di kota saya aja, zebra cross hampir tidak pernah dipakai >.<
BalasHapusZebra cross terpakai kalau lalu lintas sudah ngga bisa di 'akali' seperti jalanan padat, mau tak mau si belang dipakai :)
BalasHapus