Ads Top

Bagaimana Memilih Rumah Minimalis Nyaman?

Maraknya penawaran rumah minimalis di negeri kita kini menjadi pertimbangan yang utama dalam memilih  lokasi dan desain yang sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Soalnya, kesalahan dalam memilih rumah minimalis berakibat ketidak nyamanan hidup didalamnya, terlebih lingkungan itu sendiri.

Ketika saya bertemu rekan lama, dia bertanya tentang layak atau tidak hunian yang dibanguna salah satu perusahaan properti, tepatnya dekat dengan hunian saya. Ada beberapa pertimbangan yang membuat pembeli itu sendiri merasa bahwa semua kriteria yang dicari tidak sesuai dengan keinginan. Kalau dipikir-pikir, semua kriteria yang ada hampir tidak ada yang sesuai dari sekian banyaknya penawaran rumah minimalis. Lantas, bagaimana menanggapi keraguan yang terbesit didalam hati?

Maraknya Penawaran Rumah Minimalis


Jikalau kita melihat setiap sudut kota yang terus menerus merangsang pengusaha properti untuk membangun rumah minimalis disekitarnya, ini adalah dampak pembangunan yang memang suka atau tidak bisa kita rasakan sendiri. Sebagai contoh bisa kita lihat pada dampak curah hujan yang tinggi sering mengakibatkan banjir dijalanan kota, begitu juga suhu udara yang panas diakibatkan kurangnya tanaman di kota tersebut.

rumah minimalis, villa berastagi

Bagi kalian yang perduli dengan tata kota tapi tidak mengesampingkan kenyamanan lingkungan terutama antisipasi cuaca, ada baiknya memperhatikan lokasi dan desain rumah minimalis yang ditawarkan properti. Kebanyakan perusahaan properti menawarkan rumah yang terjangkau tetapi mengesampingkan lingkungan sehat didalamnya.

Desain Rumah Minimalis Peduli Kesehatan

Desain rumah minimalis sangat beragam, masing-masing properti menawarkan keunikan desain bangunan sebagai langkah dalam pemasaran mereka. Tetapi dari sisi pembeli tentunya bukan desain keindahan menjadi dasar utama ketika kita membeli, diantara hal yang sangat penting adalah ruangan didalamnya.

Dari beberapa rumah minimalis yang saya temukan, beberapa diantaranya berpenampilan menarik tapi sayangnya ruangan yang dibangun tidak mencerminkan efisiensi. Dua ruang tidur yang lazm kita gunakan berukuran kecil, padahal  ruangan ini sangat berpengaruh dimana seharusnya ruang tidur memiliki ventilasi udara yang langsung menuju keluar rumah, bukan ventilasi ke ruangan lainnya. 
Bagimanapun, ruang tidur termasuk salah satu ruangan yang menghasilkan bakteri, tapi secara tidak langsung penghuni tidak pernah menyadarinya.
Rumah minimalis seperti ini biasanya menempatkan ruang tidur (kamar tidur) dibelakang, diantara ruang tamu dan dapur. Jadi saya menyarankan kepada teman, jika memungkinkan ruang tidur memiliki ventilasi ataupun jendela yang langsung keluar rumah dan akan lebih bagus lagi jika bisa menerima sinar matahari pagi.

Lokasi Dataran Tinggi

Ya,... lokasi tentunya sudah menjadi target para pengusaha properti, semakin dekat dengan inti kota maka nilainya pun semakin tinggi. Tapi bukan berarti lokasi yang dekat dengan inti kota menjamin kehidupan keluarga didalamnya merasa nyaman, apalagi untuk ukuran rumah minimalis. Saya lebih senang mengambil perumahan didaerah yang tak jauh dari kota, dimana lokasi bangunan rumah minimalis ini berada didataran yang lebih tinggi dari kota. 
Umumnya, properti membangun perumahan yang dipenuhi batako, artinya hampir tidak ada hamparan tanah yang seharusnya bisa menyerap genangan air lebih cepat, terutama disaat curah hujan tinggi. 
Faktanya, banyak perumahan minimalis di kota saya yang tergenang air beberapa saat jika hujan lebat. Lagi pula, sangat jarang properti membuat selokan besar, rata-rata selokan yang mereka bangun berukuran kecil dan tak akan sanggup menampung dan mengalirkan curah hujan yang lebat. Setidaknya dengan lokasi yang lebih tinggi mampu membawa air cepat surut  atau tidak bertahan lama dikomplek tersebut.

Rumah Minimalis Berada Di Hunian Nyaman

Tidak hanya sekedar nyaman, lingkungan sosial pun setidaknya mendukung adanya pemukiman baru. Terutama soal religi dan suku, karena dua faktor ini terkadang dianggap tak penting tapi berujung pada ketidak nyamanan penghuni sekitarnya. 

Rumah minimalis bukan hanya menampilkan desain, tapi juga memberikan rasa adem penghuninya. Tetapi sayangnya developer perumahan sangat sedikit memberi ruang untuk penghijauan. Akibatnya rumah minimalis yang dibangun dalam komplek tersebut terlihat gersang dan panas, suka atau tidak penghuni didalamnya saban hari menggunakan AC. 

Nah, rekan saya ini ternyata menerima pendapat yang diutarakan tadi. Akhirnya dia memilih mencari hunian yang berada ditengah-tengah masyarakat yang bersosial tinggi terutama dalam beragama. Tidak didalam perumahan, tetapi dia membangun rumah minimalis dikampung sebelah :)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.